Wanita dengan Cincin yang Terikat di Jari-jarinya

Saya adalah seorang penggemar film. Salah satu film yang tak pernah saya lupa adalah film 3 Idiots yang menceritakan tentang 3 orang mahasiswa jurusan teknik mesin di Imperial College of Engineering (ICE). Ketiganya bernama Farhan Qureshi (Diperankan oleh Madhavan), Raju Rastogi (Diperankan oleh Sharman Joshi) dan ‘Rancho’ Shamaldas Chanchad (Diperankan oleh Aamir Khan). Mereka menjalani suka duka dunia perkuliahan yang keras di ICE, sambil bertahan dari penindasan dan tekanan Direktur ICE, Dr. Viru Sahastrabuddhe atau yang biasa dipanggil Virus/Virus Komputer oleh para mahasiswa.

Wedding Rings. Image by Arek Socha from Pixabay

Ada yang sangat menarik bagi saya pada film ini, dimana tentang kisah Raju yang sangat mencintai kuliah mesin tapi selalu mempunyai nilai yang buruk pada mata kuliah mesin. Lalu apa yang dikatakan oleh temannya yaitu Rancho pada saat mereka sedang mabuk-mabukan di dekat asramanya.

Raju bertanya kepada Rancho, “Mekanika adalah hidupku dan ku anggap istriku, ku cintai mereka. Kenapa nilaiku selalu buruk kenapa? Jelaskan!”
Lalu Rancho berkata, “Karena kamu itu penakut! Lihat ini, lihat tanganmu. Cincinmu lebih banyak dari jari-jari yang kau punya. Satu cincin untuk ujian, pernikahan kakak, satu lagi untuk pekerjaan
ya…”
Tambah Rancho, “Jika kau terlalu takut akan masa depanmu, kau pikir kau bisa hidup? Bagaimana kau bisa fokus belajar.

Nah, dari percakapan mereka, dapat dianalogikan seperti wanita yang bertumah tangga yang mempunyai begitu banyak tanggung jawab, sehingga mengakibatkan timbulnya kekhawatiran pada diri mereka. Contoh kekhawatirannya adalah;

  • Bagaimana suami saya?
  • Bagaimana jika pekerjaan rumah tangga yang belum selesai?
  • Bagaimana masa depan anak-anak saya?
  • Bagaimana nanti di kantor?
  • Apa kata teman-teman atau bos saya terlambat?
  • Bagaimana jika anak saya tidak masuk sekolah negeri?
  • dan, masih banyak kekhawatiran-kekhawatiran lainnya.

Semua kekhawatiran itu berubah menjadi keputusasaan. Semua tidak berjalan dengan semestinya. Kita semakin takut dan takut sehingga otak kita tak mampu untuk belajar atau IQRA terhadap situsi ini. Semua kekhawatiran itu seperti cincin yang terpasang di jari-jari kita seperti belenggu ketakutan atau kekhawatiran atas persepsi orang lain, seperti kutipan dialog film 3 Idiots diatas.

Bunda… Wanita-wanita sholehah, saya pun pernah mengalaminya. Tekanan yang begitu kuat atas kekhawatiran-kekhawatiran atas masa depan yang belum terjadi sungguh begitu melelahkan.Yang harus bunda lakukan adalah mempunyai sikap optimis dan pikiran yang positif dalam menghadapi setiap masalah. Nikmatilah perjuanganmu menjadi seorang ibu. Nikmati proses pembelajaranmu. Nikmati perjuanganmu menjadi seorang istri, menjadi menantu yang baik. Nikmati semua prosesnya dan tak perlu risau dengan apa yang belum tentu terjadi dan syukuri apa yang telah kau miliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *